MOTIVASI
BELAJAR
Pendahuluan
Belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada
diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan
individu dengan lingkungannya. Dalam bahasa aslinya
"Learning is a change in the individual due to instruction of that
individual and his environment, which fells arneed and makes him more capable
of dealing adequately whith his environment" (WH. Burton, The Guidance
of Learning Activities, 1944).
Dalam
pengertian tersebut terdapat kata change atau perubahan yang berarti
bahwa seseorang setelah mengalami suatu proses belajar, akan mengalami
perubahan tingkah laku baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek
sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi
mengerti, dari ragu-ragu menjadi yakin, dari tidak sopan menjadi sopan.
Kreteria keberhasilan dalam belajar di antaranya ditandai dengan terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar.
Dalam
proses belajar (Sardiman, 2007) diketahui
ada satu perangkat jiwa yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah motivasi. Arti
dan fungsi motivasi dalam belajar tersebut sangat berperan khususnya dalam
melakukan kegiatan pembelajaran. Motivasi adalah daya dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisme yang
menyebabkan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan.
Sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau
keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong untuk berbuat sesuatu.
Pada
dasarnya motif merupakan sesuatu yang melingkupi penggerak dalam jiwa, alasan-alasan
atau dorongan-dorongan dalam diri manusianyalah yang menyebabkan
manusia-manusia itu berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada hakekatnya
mempunyai motif. Motif manusia merupakan hasrat, dorongan, keinginan dan tenaga
penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya, untuk melakukan sesuatu. Motif
itu memberi tujuan dan arah kepada tingkahlaku kita. (Alex Sobur, 2003)
Dalam
kegiatan pembelajaran yang penting adalah bagaimana seorang guru mampu
menciptakan kondisi dalam proses yang
mengarahkan si siswa untuk melakukan aktifitas belajar. Hal ini sudah barang
tentu peran guru sangat penting. Oleh karena itu pertemuan kita kali ini berusaha
menjawab bagaimana guru mampu memberikan motivasi kepada siswanya. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut diatas materi tentang motivasi belajar ini akan
dilaksanakan untuk 2 pertemuan yaitu pertemuan ke 8 dan pertemuan ke 9. Yang
menjadi bahasan pada pertemuan ke 8 ini ini adalah 1). Pengertian/definisi motivasi belajar. 2). Komponen dan Jenis
motivasi belajar. 3). Fungsi motivasi belajar.sedangkan untuk 4) Sifat motivasi dalam belajar. 5). Proses
motivasi dalam belajar akan
diberikan pada pertemuan ke 9.
Sebagai bahan perkuliahan, pada pembahasan
ini dimulai dengan uraian rencana perkuliahan, kompetensi dasar dan indikator
kompetensi, materi pokok, lembar kegiatan mahasiswa, dan uraian materi
perkuliahan. Rencana pelaksanaan perkuliahan dibuat dalam rangka memandu dosen
dalam melaksanakan perkuliahan pada bab ini. Sedangkan lembar kegiatan
mahasiswa merupakan panduan kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa dalam
rangka mengkonstruksi konsep-konsep yang terdapat pada bab ini. Selanjutnya
sebagai bahan bagi dosen dan mahasiswa akan diuraikan materi pokok yang
disertai dengan penggunaan media dan penilaian.
Untuk mendalami materi Motivasi Belajar pada
pertemuan ini dengan
baik, mahasiswa akan dibagi menjadi 6 (enam)
kelompok dengan dipandu melalui lembar kerja
mahasiswa (LKM) 8.1, yang memberikan arahan agar mahasiswa dapat menjelaskan pengertian/definisi motivasi
belajar, mengidentifikasi komponen dan
jenis motivasi belajar, mengidentifikasi
fungsi motivasi belajar.
Agar perkuliahan pada pertemuan ke
delapan ini dapat berjalan dengan baik, dosen menyediakan
materi tentang teori Motivasi Belajar berdasarkan jumlah kelompok
diskusi. Kemudian materi tersebut dibagikan kepada masing-masing kelompok untuk
didiskusikan di kelompoknya masing-masing.
Berikut ini adalah salah satu alternatif Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran untuk topik Motivasi Belajar.
Rencana Pelaksanaan
Perkuliahan
Identitas
Pertemuan ke : 8 (delapan)
Alokasi waktu : 2 x 50 menit
Stándar
Kompetensi : Mahasiswa mampu memahami
perilaku siswa dan perubahan- perubahannya sebagai akibat pembelajaran serta
mampu membimbingnya dalam mencapai prestasi belajar yang optimal secara
efektif.
Kompetensi
dasar
Mahasiswa mampu memahami motivasi Belajar
Indikator
Pada akhir perkuliahan diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan Definisi motivasi belajar.
2. Menjelaskan Komponen dan Jenis motivasi belajar
3. Mengidentifikasi Fungsi motivasi belajar
Materi
Pokok
1.
Definisi Motivasi belajar
·
Motif
·
Motivasi
·
Motivasi belajar
2.
Komponen dan Jenis motivasi belajar
Komponen motivasi
·
Kebutuhan
·
Dorongan
·
Tujuan
Jenis-jenis
motivasi
·
Motivasi primer
·
Motivasi sekunder
3.
Fungsi motivasi belajar
Metode Perkuliahan
Metode yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah:
§ Brainstorming
§ Diskusi
kelompok
Langkah-langkah
Perkuliahan
Kegiatan Awal
1.
Dosen mengeksplorasi pengetahuan mahasiswa tentang motivasi belajar melalui tanya jawab selama 5’
2.
Dosen
menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai, dan rencana
kegiatan perkuliahan selama 5’.
Kegiatan Inti
1.
Mahasiswa
di bagi menjadi 6
kelompok selama 5’. Semua
kelompok mendiskusikan materi sebagai
berikut:
ü Menjelaskan Definisi motivasi belajar.
ü Menjelaskan Komponen dan Jenis motivasi belajar
ü Mengidentifikasi Fungsi motivasi belajar
2.
Kelompok-
kelompok yang terbentuk mereview dan mengidentifikasi tugas
sesuai LKM 8.1selama 5’.
3.
Setiap
kelompok dipersilahkan untuk berdiskusi sesuai dengan LKM yang diberikan. Selama 30’
4.
Perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan
hasil diskusinya. 25’
5.
Dosen
mereview hasil diskusi mahasiswa selama 5’
Kegiatan Akhir
1.
Mahasiswa menarik
kesimpulan tentang motivasi belajar, selama 5’
2.
Mahasiswa menyampaikan refleksi kegiatan perkuliahan selama 5’
3.
Dosen memberikan dorongan psikologis tentang pentingnya
memberikan motivasi belajar
bagi seorang tenaga pengajar selama 10’
Media
Perkuliahan
Buku teks Psikologi Belajar
Lembar Kerja Mahasiswa 8.1 (difotokopi sesuai kebutuhan)
Presentasi Powerpoint
Hand-out untuk Mahasiswa (difokopi sesuai kebutuhan)
Penilainan
Tes tertulis berbentuk essay dan penilaian performance digunakan untuk menilai aktivitas selama
diskusi.
Lembar Kerja Mahasiswa
8.1
Diskusi
Kelompok
Petunjuk
1.
Bentuk kelompok, dengan cara berhitung mulai 1-6,
kemudian mahasiswa berkumpul sesuai dengan nomornya misalnya no.1 berkumpul
dengan no. 1 dst.
2.
Jawablah pertanyaan yang tertera di bawah ini.
3.
Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda.
1. Apa
yang dimaksud dengan motivasi belajar ? Identifikasikan beberapa pengertian /definisi
motivasi belajar dari beberapa
literature yang dipunyai oleh kelompok anda?
Menurut_______________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Menurut_______________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Menurut_______________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Menurut_______________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Menurut_______________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Menurut_______________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
2. Adakah
perbedaan antara motif dengan motivasi belajar itu? Beri penjelasannya beserta
dengan contohnya! ______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
3. Didalam
komponen motivasi terdapat beberapa kebutuhan. Bagaimanakah kebutuhan itu
menurut Maslow dan Mc Clleland, Frederick
Herzberg beri Penjelasannya dengan mengidentifikasikan komponen-komponen dan
jenis-jenis motivasi belajar ______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
__________________________________________________________
4.
Apakah
fungsi motivasi belajar dalam kegiatan
pembelajaran ? Identifikasikan
secara jelas dan tepat.
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
URAIAN MATERI 8
MOTIVASI BELAJAR
PENDAHULUAN
Setiap individu memiliki kondisi internal, di mana
kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari.
Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah "motivasi".
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan
seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan
untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena
itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema
sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.
Motivasi juga dapat dikatakan sebagai perbedaan antara
dapat melaksanakan dan mau melaksanakan.(Uno, 2007). Motivasi lebih dekat pada mau melaksanakan tugas untuk
mencapai tujuan. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar
yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dengan kata lain, motivasi dapat diartikan sebagai dorongan mental
terhadap perorangan atau orang-orang sebagai anggota masyarakat. Motivasi dapat
juga diartikan sebagai proses untuk mencoba memengaruhi orang atau orang-orang
yang dipimpinnya agar melakukan pekerjaan yang diinginkan, sesuai dengan tujuan
tertentu yang ditetapkan lebih dahulu.
Berbagai pakar mengetengahkan pandangannya tentang
motivasi. Pandangan para pakar tentang motivasi tersebut melahirkan berbagai
teori motivasi. Teori motivasi yang sangat fundamental dan monumental, juga
telah banyak dikenal orang dan digunakan dalam berbagai kegiatan adalah teori
motivasi dari Abraham Maslow.
Teori-teori lain yang juga telah dikenal adalah teori
motivasi belajar, motivasi kerja, dan motivasi berprestasi, di samping
teori-teori motivasi lainnya. Namun dengan tidak mengesampingkan teori motivasi
lain, dalam materi ini yang akan ditonjolkan dalam pembahasannya adalah teori
motivasi yang dikaji dari sudut pandang motivasi belajar.
1.DEFINISI/PENGERTIAN
MOTIVASI BELAJAR
Secara etimologis kata motivasi berasal dari kata motiv,
yang artinya dorongan, kehendak, alasan atau kemauan. Maka, Motivasi, adalah
tenaga-tenaga (forces) yang membangkitkan dan mengarahkan kelakuan individu.
Motivasi bukanlah tingkah laku, melainkan kondisi internal yang Complek, dan tidak dapat diamati secara langsung, akan tetapi
mempengaruhi tingkah laku. Kita dapat menafsirkan motivasi berdasakan pada
tingkah lakunya, baik yang bersifat verbal maupun non verbal.(Mahfudl , 1990)
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan
individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara
langsung tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa
rangsangan dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku
tertentu(Isbandi, 1994)
Motivasi dan Motif menurut Nur Hidayah, (2005) Motivasi
adalah suatu proses untuk menggerakkan motif menjadi perilaku/tindakan untuk
memuaskan atau mencapai tujuan. Sedangkan motif adalah setiap kondisi atau
keadaan pada diri seseorang yang menimbulkan kesiapannya untuk memulai atau
melanjutkan seperangkat perilaku.
Menurut Sardiman (2007) Kata ”motif” diartikan sebagai
daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat
dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat
diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata
”motif” itu maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah
menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, Terutama bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak.
Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ”feeling” dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Sedangkan Menurut rumusan Direktorat
Jenderal Pembinan Kelembagaan Agama yang berkecimpung secara khusus denagn
pelaksanaan pembelajaran, menyatakan tentang motivasi yang harus dilakukan oleh guru adalah usaha yang disadari oieh pihak guru,
untuk menimbulkan motiv-motiv pada diri
siswa yang menunjang kearah tujuan belajar.
Berkaitan dengan pengertian motivasi tersebut beberapa
psikolog menyebutkan bahwa motivasi sebagai konstruk hipotetis yang digunakan
untuk menjelaskan keinginan, arah, intensitas, dan keajegan perilaku yang
diarahkan oleh tujuan. Dalam motivasi tercakup konsep-konsep, seperti kebutuhan
untuk berprestasi, kebutuhan berafiliasi, kebiasaan, dan keingintahuan seseorang
terhadap sesuatu.
2.KOMPONEN MOTIVASI dan JENIS MOTIVASI.
a. Komponen
Motivasi
Sudah dijelaskan dimuka bahwa motif dalam psikologi
mempunyai arti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya
suatu tingkah laku. Karena dilatarbelakangi adanya motif, tingkahlaku tersebut
disebut ”tingkahlaku bermotivasi” (Dirgagunarsa, 1996). Tingkahlaku
bermotivasi itu sendiri dapat dirumuskan
sebagai tingkahlaku yang dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan dan diarahkan
pada pencapaian suatu tujuan, agar suatu kebutuhan terpenuhi dan suatu kehendak
terpuaskan. Rumusan tersebut kita lihat terdapat beberapa unsur pada
tingkahlaku yang membentuk lingkaran motivasi (motivational cycle) seperti digambarkan berikut ini.
Lingkaran Motivasi
K
Tujuan
Tingkah
laku
1) kebutuhan
Uraian
berikut ini membahas teori-teori penting mengenai kebutuhan dalam psikologi
modern. Teori-teori ini setidaknya dapat membantu kita sebagai calon guru dalam
memahami masalah kebutuhan secara lebih utuh. Berikutnya akan diketengahkan
beberapa teori tentang kebutuhan dari beberapa tokoh psikologi yaitu:
a) Maslow,
menemukan 5 kebutuhan dasar yakni: (1) kebutuhan fisiologis, kebutuhan yang
harus tetap dipuaskan untuk tetap dapat hidup.(2) kebutuhan perasaan aman,
kebutuhan dari rasa aman dan bebas dari bahaya dan untuk mendapatkan
perlindungan, keamanan, hukum, kebebasan dari rasa takut dan kecemasan. (3)
kebutuhan sosial dalam cinta memiliki dan dimiliki, kebutuhan dimana manusia
merasa dibutuhkan dan diterima oleh orang lain dan kelompoknya (4) kebutuhan
harga diri, adanya kebutuhan tentang penghargaan dirinya oleh orang lain dan
lingkunggannya, dan yang terakhir adalah (5) kebutuhan aktualisasi diri,
kebutuhan untuk memenuhi hasrat menjadi individu dalam pencapaian diri yang
sempurna.
b)
McClleland, yang disebut dengan teori kebutuhan untuk berprestasi membagi kebutuhan menjadi 3: (1) kebutuhan kekuasaan,
(2) kebutuhan berafiliasi (berkelompok/bersahabat), clan (3) kebutuhan
berprestasi.
c) Frederick Herzberg, menganalisis motivasi
manusia berdasarkan dua golongan utama, yaitu, kebutuhan menutup kekurangan dan
kebutuhan pengembangan.
2) Dorongan/tingkah laku
Unsur ke dua dari lingkaran motivasi adalah dorongan/tingkah
laku, yaitu kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan pencapaian tujuan,
atau tingkah laku yang dipergunakan sebagai cara atau alat agar suatu tujuan
bisa tercapai.
3)Tujuan
Unsur ketiga dari lingkaran motivasi adalah tujuan yang
berfungsi untuk memotivasikan tingkah laku. Atau tujuan adalah hal yang ingin
dicapaidalam mengarahkan perilaku. Tujuan juga menentukan seberapa aktif
individu akan bertingkah laku. Sebab, selain ditentukan oleh motif dasar,
tingkah laku juga ditentukan oleh keadaan dari tujuan, jika tujuannya menarik,
individu akan lebih aktif bertingkah laku.
b. Jenis-jenis
Motivasi
Para ahli psikologi berusaha mengklasifikasikan atau
menggolong-golongkan motif yang ada dalam diri manusia atau suatu organisme
kedalam beberapa golongan menurut pendapatnya masing-masing. Oleh karena itu hingga saat ini terdapat berbagai cara
dalam mengklasifikasikan motif manusia. Ada yang mengklasifikasikan motif
berdasar pada reaksi seseorang terhadap stimulus yang datang ada yang
mendasarkan pada asal-usul tingkahlaku , ada pula yang berdasarkan pada tingkat
kesadaran orang bertingkahlaku, disamping dasar-dasar lainnya. Klasifikasi/jenis-jenis motivasi itu antaralain :
a)
Motivasi primer dan motivasi sekunder
Pengklasifikasian motif menjadi motif primer dan motif
sekunder didasarkan pada latarbelakang perkembangan motif (Handoko, 1992) Suatu
motif disebur primer apabila dilatarbelakangi oleh proses fisio-kemis didalam
tubuh, atau biasa disebut motivasi dasar yang berupa:1) Kebutuhan fisiologis: lapar, haus,
istirahat, dsb. 2) Kebutuhan keamanan: terlindung, bebas dari kecemasan, dan
motif primer bersifat bawaan. Sedangkan motivasi sekunder adalah suatu motif
yang tidak langsung pada keadaan organisme individu. Motif sekunder ini sangat
bergantung pada pengalaman individu. Yang termasuk dalam motif sekunder adalah:
1) Kebutuhan cinta clan kasih, rasa diterima clan clihargai dalam suatu
kelompok.2) Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri: pengembangan bakat,
pembentukan pribadi.
b)
Motif Instrinsik dan motif Ekstrinsik.
Motif Instrinsik yaitu motif-motif yang dapat
berfungsi tanpa harus dirangsang dari luar. Dalam diri individu itu sendiri
memang telah ada dorongan itu. Seseorang melakukan sesuatu karena ia ingin
melakukannya. Sedangkan motif Ekstrinsik adalah motif-motif yang berfungsi
karena ada perangsang dari luar. Misalnya seseorang yang melakukan sesuatu
karena ingin mendapatkan hadiah.
c)
Motif Tunggal dan Motif
Bergabung
Berdasarkan
banyaknya motif yang bekerja di belakang tingkahlaku manusia, motif dapat kita
bagi menjadi motif tunggal dan motif bergabung (Sastropoetro, 1986). Handoko
(1992) menyebut motif bergabung ini
sebagai motif kompleks.Motif kegiatan-kegiatan kita bisa merupakan motif
tunggal atau motif bergabung. Misalnya, membaca surat kabar itu mungkin
mempunnyai motif yang umum seperti
diuraikan di atas, mungkin pula bermotif lain misalnya membaca artikel tertentu
yang berhubungan dengan tugas ma kuliah.
d)
Motif Mendekat dan
Motif Menjauh
Pengklasifikasian
motif menjadi motif mendekat dan motif menjah didasarkan pada reaksi organisme
terhadap rangsang yang datang. Suatu motif disebut motif mendekat bila reaksi
terhadap stimulus yang datang bersifat mendekati stimulus; sedangkan motif
menjauh terjadi bila respons terhadap stimulus yang datang sifatnya menghindari
stimulus atau menjauhi stimulus yang datang. Stimulus yang menimbulkan respons
mendekat disebut stimulus positif, sedangkan stimulus yang menimbulkan respons
menjauh disebut stilumus negatif. Respons mendekat maupun menjauh ini bisa
diperoleh dengan pengalaman maupun tanpa pengalaman. Dengan kata lain, yang
menimbulkan'' reaksi mendekat maupun menjauh itu dapat berupa motif primer
maupun'' motif sekunder.
e)
Motif Sadar dan Motif Tak Sadar
Pengklasifikasian motif menjadi motif sadar clan motif
tidak sadar, semata-mata didasarkan pada taraf kesadaran manusia terhadap motif
yang melatarbelakangi tingkah lakunya
(Handoko, 1992). Apabila ada orang yang bertingkah laku tertentu, namun orang
tersebut tidak bisa mengatakan alasannya, motif yang menggerakkan tingkah laku
itu disebut motif tidak sadar. Sebaliknya, jika seseorang bertingkah laku
tertentu dan mengerti alasannya berbuat demikian, motif yang melatarbelakangi tingkah
laku itu disebut motif sadar. Dalam kehidupan sehari-hari, ternyata tidak semua
tingkahlaku selalu disadari motifnya. Kadang-kadang manusia bertingkah laku,
misalnya takut namun ia tidak mengerti mengapa ia takut. Berdasarkan
penyelidikan para ahli, dapat disimpulkan bahwa pada umumnya tingkah laku
abnormal, misalnya fobia, kompulsi, homoseks, dan sebagainya digerakkan oleh
motif motif tak sadar.
f)
Motif Biogenetis, Sosiogenetis, dan Teogenetis
Ditinjau dari sudut asalnya, motif pada diri manusia
dapat digolongkan dalam motif biogenetis
dan motif yang sosiogenetis, yaitu motif yang berkembang pada diri orang dan
berasal dari organismenya sebagai makhluk biologis, motif-motif yang berasal
dari lingkungan kebudayaannya (Gerungan, 1987). Motif biogenetis merupakan
motif-motif yang berasal dari kebutuhan organisme orang demi kelanjutan kehidupannya
secara biologis. Motif biogenetis ini bercorak universal dan kurang terikat
pada lingkungan kebudayaan tempat manusia
berada dan berkembang. Motif biogenetis ini adalah asli dalam diri orang,
dan berkembang dengan sendirinya Contoh motif biogenetis misalnya lapar, haus,
kebutuhan akan kegiatan dan istirahat,
mengambil nafas, seks, buang air.
Selanjutnya, motif sosiogenetis adalah motif-motif yang
dipelajari orang dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang itu berada
dan berkembang. Motif sosiogenetis tidak
berkembang dengan sendirinya, tetapi berdasarkan interaksi sosial dengan
orang-orang atau hasil kebudayaan orang. Motif sosiogenetis ini berbeda-beda
sesuai dengan perbedaan yang terdapat di antara bermacam-macam corak kebudayan
di dunia.
Di samping pengklasifikasian di atas, masih banyak
pengklasifikasi motif-motif lain. Woodworth, misalnya, dalam bukunya Psychology,
a Studi Mental Life, mengadakan klasifikasi motif-motif.
Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan
Marquis
a. Motif atau
kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan untuk minum, makan, bernapas,
seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat. Ini
sesuai dengan jenis Physiological drives dari Frandsen seperti telah disinggung
di depan.
b. Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif
ini antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas,
untuk berusaha, untuk memburu. Jelasnya motivasi jenis ini timbul karena
rangsangan dari luar.
c. Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan
untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat.
Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara
efektif.
3.
FUNGSI MOTIVASI
Ketika di siang bolong ada tukang becak dengan mengangkut
penumpang yang menggayuh becaknya dengan mantap, demi mencari makan untuk anak
istrinya. Para pemain sepak bola rajin berlatih tanpa mengenal lelah dalam
menghadapi olimpiade sepak bola, karena mengharapkan akan mendapatkan
kemenangan dalam pertandingan yang akan dijalaninya. Para siswa yang mengurung
dirinya demi mengikuti ebtanas,supaya siswa tersebut bisa lulus ujian nasional.
Anak kecil yang degan gigih memberi warna pada gambar kucing kesayangannya,
karena dia merasa sangat mencintai kucingnya. Serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh mereka itu adalah dilatarbelakangi sesuatu yang secara umum
disebut dengan motivasi. Motivasi inilah yang mendorong mereka melakukan
suatu kegiatan/pekerjaan.
Begitu juga untuk belajar sangat diperlukan adanya
motivasi. Motivation is an essential
condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada
motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil pula pelajaran itu. Jadi
motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.
Perlu
ditegaskan, bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Seperti disinggung di
atas, bahwa walaupun di saat siang bolong si abang becak itu juga menarik
becaknya karena bertujuan untuk mendapatkan uang guna menghidupi anak dan
istrinya. Juga para pemain sepak bola rajin berlatih tanpa mengenal lelah,
karena mengharapkan akan mendapatkan kemenangan dalam pertandingan yang akan
dilakukannya. Dengan demikian, motivasi mempengaruhi adanya kegiatan seseorang.
Sehubungan
dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi:
a)
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi
sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b)
Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah
tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c)
Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan
perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat
lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar clan tidak akan menghabiskan
waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan
tujuan.
Di
samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena
adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil
yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama
didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan
prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan
tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
Rangkuman
1.
Motivasi berpangkal dari kata "motif' yang dapat diartikan daya penggerak
yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
demi tercapainya suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan,
menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan
tujuan dapat tercapai.
2.
Motivasi selalu berkait dengan soal kebutuhan. Ada beberapa jenis kebutuhan
misalnya: kebutuhan untuk menyenangkan orang lain, kebutuhan untuk mencapai
hasil, kebutuhan untuk mengatasi kesulitan. Sehubungan dengan itu, timbullah
beberapa teori motivasi yang berpangkal pada kebutuhan, yakni kebutuhan
filosofis, ingin rasa aman, cinta kasih, mewujudkan diri sendiri.
3.
Motivasi dapat diklasifikasikan: dilihat dari dasar pembentukannya yakni
motivasi bawaan dan motivasi yang dipelajari, menurut pembagian Woodworth dan
Marquis terdiri dari: motivasi karena kebutuhan organis, motivasi darurat dan
motivasi objektif, ada juga motivasi jasmaniah dan rohaniah. Di samping itu
ada motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
4.
. Fungsi motivasi adalah untuk mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah
perbuatan, untuk mencapai tujuan
Media
Jenis
media
1.
Slide Power Point (terlampir)
2.
Uraian Materi (Handout Mahasiswa)
3.
Lembar Kerja Mahasiswa (LKM)
Petunjuk
Penggunaan Media
1.
Slide Power Point digunakan oleh dosen sebagai media
kepada mahasiswa untuk memberikan penguatan pada materi. Power Point
ditayangkan dengan menggunakan media LCD serta komputer atau laptop.
2.
Handout Mahasiswa dibagikan setelah materi dijelaskan
agar mahasiswa memperoleh gambaran keseluruhan tentang materi yang dipelajari.
3.
Lembar Kegiatan Mahasiswa merupakan alat bantu agar
mahasiswa menguasai tentang ruang lingkup Psikologi Belajar.
Penilaian
Pengantar
Penilaian pada bab ini, meliputi tes tulis tentang pengertian
motivasi belajar, Kkomponen dan jenis-jenis motivasi belajar, dan fungsi motivasi
Belajar serta manfaat mempelajari Motivasi
Belajar dan penilaian performance digunakan untuk menilai aktivitas mahasiswa
selama diskusi.
Instrumen
Tes Tulis
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!
1.
Tokoh-tokoh
psikologi memberikan pengertian yang berbeda-beda tentang definisi
motivasi belajar, hal ini dikarenakan sudut pandang yang berbeda diantara
tokoh-tokoh tersebut. Tuliskan sedikitnya 3 definisi yang berbeda tentang
motivasi belajar. Dan menurut anda sendiri apa yang dimaksud dengan motivasi
belajar itu?
2.
Di antara komponen motivasi belajar terdapat penjelasan
mengenai lingkaran motivasi (Motivational cycle), bagaimana Motivational cycle
berdasarkan cara kerjanya, jelaskan!
3.
Bagaimana
pandangan tentang kebutuhan menurut Maslow dan bagaimana pula menurut McClleland,
Frederick Herzberg dan menurut anda adakah persamaan persepsi diantara
mereka dalam memandang tentang kebutuhan.
4.
Uraikan jenis-jenis motivasi menurut pembagian
dari Woodworth dan Marquis?
Lembar Pengamatan
Komponen-komponen yang dinilai selama aktivitas diskusi,
antara lain:
Nama :
NIM :
No.
|
Komponen Penilaian
|
Nilai Akhir
|
|
|||
Sangat Baik
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
Sangat Krg
|
||
1
|
Ketajaman analisa
|
|
|
|
|
|
2
|
Ide-ide inovatif
|
|
|
|
|
|
3
|
Keaktifan dalam
diskusi
|
|
|
|
|
|
4
|
Kerjasama dalam
kelompok
|
|
|
|
|
|
Skor terentang antara: 10-100
Tingkat
Pencapaian
|
Kualifikasi
|
90
– 100
80
- 89
65
- 79
55
- 64
10
– 54
|
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
|
Daftar Pustaka
Hidayah,
Nur. 2005. Psikologi Belajar Dalam Pembelajaran. Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan
Penataran Guru IPS dan PMP Malang.
Lawson,
Michael J. 1991, Problem Solving, The Australian Council For Educational
Reaserc Ltd
Sardiman,
2007. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Rahja Grafindo
Persada.
Soemanto,
Wasti, 1984, Psikologi Pendidikan, Cet 1, Bina Akasara
Syah,
Muhibbin , 1999. Psikologi Belajar.
Jakarta. Logos Wacana Ilmu
Uno,
Hamzah B, 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di bidang
Pendidikan, Jakarta, Cet ke 2, PT Bumi Aksara
mf ya,,,, ana titip tulisaannya... buat di baca....
BalasHapus