Minggu, 09 Juni 2013

renunganQ



kepedihanQ

Untuk seseorang yang telah mengisi ruang hati . .

Ya Allah . . .
Terima kasih Engkau telah menciptakan dia
Dan mempertemukan ku dengannya.

Terima kasih untuk saat - saat indah
yang dapat kami nikmati bersama.

Terima kasih untuk setiap pertemuan
yang dapat kami lalui bersama.

Aku bersujud dihadapanMU . . .
Sucikan hati ku Ya Allah, sehingga dapat melaksanakan
kehendak dan rencanaMU dalam hidup.

Ya Allah, jika aku bukan pemilik tulang rusuknya,
Jangan biarkan aku merindukan kehadirannya,
Jangan biarkan aku melabuhkan hati ku dihatinya,
Kikislah pesonanya dari pelupuk mata ku dan jauhkan dia dari relung hati ku . .

Gantilah ,kerinduan dan cinta yang bersemayam didada ini
Dengan kasih dari dan padaMU yang tulus murni.
Dan tolonglah aku agar dapat mengasihinya sebagai sahabat . .

Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk ku . .
Ya Allah tolong satukan hati kami . .
bantulah aku untuk mencintai, mengerti dan menerima dia
seutuhnya . .
berikan aku kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk
memenangkan hatinya . .
Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima
ku dengan segala kelebihan dan kekurangan ku
sebagaimana telah Engkau ciptakan . .
Yakinkanlah dia bahwa aku sungguh - sungguh mencintai dan
rela membagi suka dan duka ku dengan dia . . .

Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa hamba ini . .
lepaskanlah hamba dari keraguan menurut kasih dan kehendakMU . .

Ya Allah aku mengerti bahwa Engkau senantiasa
memberikan yang terbaik untuk ku . .
luka dan keraguan yang aku alami, pasti ada hikmahnya.
Semua ini mengajarkan ku untuk hidup makin dekat
kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang
membimbing ku menuju terangMU . .

Ajarkan hamba untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu
yang telah Engkau tentukan . .

Jadikanlah kehendakMU menjadi
bagian hidup hamba . .

Ya Allah, semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan
permohonanku . . .

Aamiin amiiiin amiiiiiiiin 
ya robbal alamiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin

by...
    khasih an-nawewy

Jumat, 09 November 2012

BELAJAR MEMBACA...



APA ITU THARIQOT? HUBUNGANYA DENGAN ZIKIR APA?

Latar belakang

Bagi orang yang hatinya sudah terpaut dengan yang dicintainya, maka apalah makna yang lainya. Hidup tiada akan indah tanpa yang dicintainya. Dalam keadaan berbaring, duduk, berdiri bahkan dalam kegelisahanya, yang ia harapkan hanyalah bersamasang kekasihnya. Begitupula yang dialami oleh hamba-hamba Allah SWT yang benar-benar mencintaiNya.
Kegelisahanya, kerinduanya yang mendalam ia serahkan pada Allah SWT semata hatta ia tinggalkan dunia ini hanya untuk dekat dengan kemahaan Allah SWT. Maka banyak hamba-hambanya berjala ke arahNya dengan berbagai cara, sehingga dapat ditemukan ada yang berhasil namun tidak sedikit pula yang malah menjauh darinya karena tipu daya musuh abadi kita yaitu setan.
Tarekat merupakan salah satu cara yang diyakini para sufi untuk sampai pada tujuan mereka, yaitu ma'rifatullah. Dengan tarekat banyak orang yang terbimbing untuk menuju Allah SWT namun tidak sedikit pula yang malah tersesat. Karena apa? Karena kita ketahui bersama bahwa tidak semua tarikat itu merupakan turunan dari Rasulullah, adapun tarikat yang diketahui bersanad dari rasul atau para sahabatnya masih perlu diteliti lagi dari hadist-hadist dan perlu diperhatikan tingkat hadist-hadist tersebut., karena kebanyakan tarekat merupakan hasil daya pikir oleh mahluk Allah SWT yang begitu dha'if yaitu manusia.
Tarekat merupakan hal yang ada dalam bertassawuf oleh para sufi. Baik secara personal ataupun yang diorganisasikan bahkan yang diturunkan oleh para murid yang akhirnya menjadi sebuah organisasi tarekat. Dan adapun hubunganya dengan zikir merupakan ha yang identik dalam sebuah tarekat. Namun apakah setiap tarekat memiliki formulasi zikir yang sama? Apakah tergantung pada syaikhunanya atau pendiri tarekatnya.

BAB:II
PEMBAHASAN
Pengertian Tarekat
Tarekat berasal dari bahasa arab thariqah, jamaknya tharaiq, yang berarti:
1. jalan atau petunjuk jalan atau cara,
2. Metode, system (al-uslub),
3. mazhab, aliran, haluan (al-mazhab),
4. keadaan (al-halah),
5. tiang tempat berteduh, tongkat, payung (‘amud al-mizalah).
Menurut Al-Jurjani ‘Ali bin Muhammad bin ‘Ali (740-816 M), tarekat ialah “metode khusus yang dipakai oleh salik (para penempuh jalan) menuju Allah Ta’ala melalui tahapan-tahapan/maqamat”. Dengan demikian tarekat memiliki dua pengertian, pertama ia berarti metode pemberian bimbingan spiritual kepada individu dalam mengarahkan kehidupannya menuju kedekatan diri dengan Tuhan. Kedua, tarekat sebagai persaudaraan kaum sufi (sufi brotherhood) yang ditandai dengan adannya lembaga formal seperti zawiyah, ribath, atau khanaqah.
Bila ditinjau dari sisi lain tarekat itu mempunyai tiga sistem, yaitu: sistem kerahasiaan, sistem kekerabatan (persaudaraan) dan sistem hirarki seperti khalifah tawajjuh atau khalifah suluk, syekh atau mursyid, wali atau qutub. Kedudukan guru tarekat diperkokoh dengan ajaran wasilah dan silsilah. Keyakinan berwasilah dengan guru dipererat dengan kepercayaan karamah, barakah atau syafa’ah atau limpahan pertolongan dari guru.
Pengertian diatas menunjukkan Tarekat sebagai cabang atau aliran dalam paham TASAUF Pengertian itu dapat ditemukan pada Tarekat Qadiriyah, Tarekat Naksibandiyah, Tarekat Rifa'iah, Tarekat Samaniyah dan lain-lain. Untuk di Indonesia ada juga yang menggunakan kata tarekat sebagai sebutan atau nama paham mistik yang dianutnya, dan tidak ada hubungannya secara langsung dengan paham tasawuf yang semula atau dengan tarekat besar dan kenamaan. Misalnya Tarekat Sulaiman Gayam (Bogor), Tarekat Khalawatiah Yusuf (Suawesi Selatan) boleh dikatakan hanya meminjam sebutannya saja.
Ada 2 macam tarekat yaitu tarekat wajib dan tarekat sunat.
1.                   tarekat wajib, yaitu amalan-amalan wajib, baik fardhu ain dan fardhu kifayah yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. tarekat wajib yang utama adalah mengamalkan rukun Islam. Amalan-amalan wajib ini insya Allah akan membuat pengamalnya menjadi orang bertaq . Paket tarekat wajib ini sudah ditentukan oleh Allah s.w.t melalui Al-Quran dan Al-Hadis. Contoh amalan wajib yang utama adalah shalat, puasa, zakat, haji. Amalan wajib lain antara lain adalah menutup aurat , makan makanan halal dan lain sebagainya.
2.                   tarekat sunat, yaitu kumpulan amalan-amalan sunat dan mubah yang diarahkan sesuawa yang dipelihara oleh Allah dengan 5 syarat ibadah untuk membuat pengamalnya menjadi orang bertaqwa. Tentu saja orang yang hendak mengamalkan tarekat sunnah hendaklah sudah mengamalkan tarekat wajib. Jadi tarekat sunnah ini adalah tambahan amalan-amalan di atas tarekat wajib. Paket tarekat sunat ini disusun oleh seorang guru mursyid untuk diamalkan oleh murid-murid dan pengikutnya. Isi dari paket tarekat sunat ini tidak tetap, tergantung keadaan zaman tarekat tersebut dan juga keadaan sang murid atau pengikut. Hal-hal yang dapat menjadi isi tarekat sunat ada ribuan jumlahnya, seperti shalat sunat, membaca Al Qur’an, puasa sunat, wirid, zikir dan lain sebagainya.

Hubungan antara tarekat dengan wirid dan zikir

Salah satu amalan tarekat adalah wirid/zikir yang dibaca secara teratur dengan disiplin tertentu. Wirid ini diberikan/didiktekan oleh Rasulullah kepada pendiri tarekat tersebut melalui yaqazoh (pertemuan secara sadar/jaga). Fungsi wirid ini adalah sebagai penguat amalan batin pada para pengamal tarekat tersebut. Zikir adlah salah satu hal yang urgen dalam gerakan tarekat. Cara berzikir penganut tarekat meskipun memiliki tujuan yang sama., tapi dalam prakteknya, lafadz-lafadznya atau urutan-urutanya sering sekali berbeda. Maka perbedaan cara zikir inilah yang kemudian menjadi indikator utama perbedaan aliaran dalam tarekat. Perbedaan ini disebabkan rumusan-rumusan dan temuan mengenai formula zikir yang disusun masing-masing pendiri tarekat. Tapi apapun bentuk dan aliranya tujuan semua tarekat adalah untuk ma'rifatullah.1
Dalm hal ini sangat ditekankan posisi guru atau mursyid sebagai pembimbing dalam sebuah tarekat. Muryid sebagai seorang guide yang jika kita analogikan sebagai seorang yang hafal jalan dan pernah melalui jalan itu sehingga jika seorang murid dibimbingnya tidak akan tersesat. Karena jika berjalan atau berzikir sendiri tanpa rhabitoh pada guru, mungkin tidak akan sampai karena tidak tahu jalanya terlebih dapat tersesat. Adapun rhobitoh tadi merupakan wujud dari fungsi mursyid yang bukan hanya sebagai pembibing secara lahiriah. Tapi, juga secara batiniah sebagai mediasi murid dengan Rasulullah SAW dan Allah SWT.
Macam-Macam Tarekat dan Sejarahnya
Sebenarnya perkembangan tarekat berbanding lurus dengan berkembangnya tassawuf karena mengingat bahwa tarekat merupakan salah satu bagian dalam bertasawwuf. Hal ini dapat kita ketahui dari asal mula tarekat itu sendiri dan dari pendirinya yang nantinya akan kita ketahui bahwa mereka adalah juga para sufi. Tarekat berkembang pesat sehingga sangat besar ajumlahnya, yang cukup terkenal di antara banyak tarekat yang pernah muncul sejak abad ke-12 M (6 H). adapun tarekat-tarekat tersebut adalah :
1. Qodiriah, yang didirikan oleh Syaikh Abdul Qodir Al Jaelani (470-561H). yang mempunyai pengaruh di Irak, Turki, Turkistan, Sudan, Cina, India dan Indonesia.
2. Rifa'iyah, yang dinisbatkan kepada Syaikh Ahmad bin Ali Abdul Abbas al-Rifai (wafat 578 H) mempunyai pengaruh di Mesir dan di Irak.
3. Suhrawardiyah, yang diniisbatkan kepada abu al-Najib al-Suhrwardi (490-563 H) dan anak saudaranya Syihabuddin Abu Hafs Umar bin Abdullah al-Suhrawardi (539-632 H)
4. Syaziliyah, yang dihubungkan dengan Abu al-Hasan Ahmad al-Syazili (wafat 686 H), yang pernah bepengaruh di Afrika Utara, Syiria dan negeri Arab lainya.
5. Naqsyabandiyah, yang dihubungkan dengan Muhammad bin Muhammad Bahaudinal- Uwaisi al-Bukhari Naqsyabandi (717-791 H). Memiliki pengikut di Asia Tengah, Turki, India, Cina dan Indonesia.
6. Maulawiyah, yang dihubungkan dengan Syaikh Maulana Jalaluddin Rumi (wafat di Turki 672 H/1273 M) yang berpengaruh pada masyarakat Turki.
7. Syattariyah, dihubungkan kepada Syaikh Abdullah al-Syattiri (wafat di India 663 H/1236 M) yang memiliki pengikut di Indonesia dan India tentunya.2
ada pula sebuah referensi yang yang menyebutkan bahwa ada 170 nama-nama tarekat baik yang pokok atau cabang yang tersebar diseluruh dunia. Namun beberapa diantaraya sudah dianggap sesat atau zindiqiah(menghancurkan islam dari dalam).3 Sebagian ulama berpendapat bahwa jumlah tarekat itu sangat banyak dan tak dapat dihitung dan jumlahnya sejumlah bintang di langit.4
Tarekat merupakan suatu jalan bagi seorang sufi untuk menuju Allah SWT, dan kebanyakan merupakan buah dari pemikiran manusia, dan oleh karena itu terdapat banya jenis tarekat yang dikembangakan oleh berbeda ulama. Biasanya tarekat yang dikembangkan merupakan cabangan dari tarekat besar yang diformulasikan oleh ulama-ulama besar zaman dahulu dan pada saat ini ada yang masih dan ada yang telah punah.
Sebaiknya dalam menjalani ma'rifatulla hal yang tidak perlu kita lupakan adalah tarekat dari Allah (tarekat wajib) itu sendiri. Jika kita analogikan kita akan bertamu kerumah seseorang, maka tentulah yang tahu secara pasti adalah orang si pemilik rumah itu. Tugas kita hanya mengikuti apa yang telah orang itu tunjuk atau arahkan, sedangkan jika kita mempersiapkan diri untuk bertemu dengan orang itu dengan membawa buah tangan, tentulah si pemilik rumah itu akan sangat senang. Dan ikutilah tarekat yang diajarkan rasulullah untuk mempersiapkan oleh-oleh kepada Allah bukti kita bermanfaat hidup di dunia ini, yaitu tarekat dakwah.

















DAFTAR PUSTAKA
Al-Hifni, Abdul Mun'im. 1992. al Mausu'ah al-Shufiyah. Mesir. Dar al-Rasyad.
Baraja, Abbas Arfan. Al-Hujjah al-Shati'ah fi Bayan al-Thoriqoh al-Naqsyabandiyah al- Haqqonyiyah.
Malang. (kalangan sendiri).
Simuh. 1996. Tassawuf dan Perkembanganya dalam Islam. Jakarta. Rajawali Press.
H. Abbas Arfan Baraja,Lc.,M.H., “Al-Hujjah al-Shati'ah fi Bayan al-Thoriqoh al-Naqsyabandiyah al- Haqqonyiyah”, (Malang: kalangan sendiri), hlm. 22.
Ibid, hlm. 6-7.
Abdul. Mun'im al-Hifni, “al Mausu'ah al-Shufiyah”, (Mesir. Dar al-Rasyad, cet. 1; 1992), hlm.264-270.
Simuh, “Tasawuf dan Perkembanganya dalam Islam ”, (Jakarta: Rajawali Press, cet. I, 1996), hlm. 40-41

Kamis, 08 November 2012

MOTIPASI UNTUK KITA BELAJAR...




MOTIVASI BELAJAR
g0902227
    Pendahuluan
Belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya. Dalam bahasa aslinya "Le­arning is a change in the individual due to instruction of that individual and his environment, which fells arneed and makes him more capable of dealing adequately whith his environment" (WH. Burton, The Guidance of Learning Activities, 1944).
Dalam pengertian tersebut terdapat kata change atau pe­rubahan yang berarti bahwa seseorang setelah mengalami suatu proses belajar, akan mengalami perubahan tingkah laku baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikap­nya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari ragu-ragu menjadi yakin, dari tidak sopan menjadi sopan. Kreteria keberhasilan dalam belajar di antaranya ditandai dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar.
Dalam proses belajar (Sardiman, 2007)  diketahui ada satu perangkat jiwa yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah motivasi. Arti dan fungsi motivasi dalam belajar tersebut sangat berperan khusus­nya dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Motivasi adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisme yang menyebabkan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan. Sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong untuk berbuat sesuatu.
Pada dasarnya motif merupakan sesuatu yang melingkupi penggerak dalam jiwa, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusianyalah yang menyebabkan manusia-manusia itu berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada hakekatnya mempunyai motif. Motif manusia merupakan hasrat, dorongan, keinginan dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya, untuk melakukan sesuatu. Motif itu memberi tujuan dan arah kepada tingkahlaku kita. (Alex Sobur, 2003)
Dalam kegiatan pembelajaran yang penting adalah bagaimana seorang guru mampu menciptakan kondisi dalam  proses yang mengarahkan si siswa untuk melakukan aktifitas belajar. Hal ini sudah barang tentu peran guru sangat penting. Oleh karena itu pertemuan kita kali ini berusaha menjawab bagaimana guru mampu memberikan motivasi kepada siswanya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas materi tentang motivasi belajar ini akan dilaksanakan untuk 2 pertemuan yaitu pertemuan ke 8 dan pertemuan ke 9. Yang menjadi bahasan pada pertemuan ke 8 ini ini adalah 1). Pengertian/definisi  motivasi belajar. 2). Komponen dan Jenis motivasi belajar. 3). Fungsi motivasi belajar.sedangkan untuk   4) Sifat motivasi dalam belajar. 5). Proses motivasi dalam belajar akan diberikan pada pertemuan ke 9.
   Sebagai bahan perkuliahan, pada pembahasan ini dimulai dengan uraian rencana perkuliahan, kompetensi dasar dan indikator kompetensi, materi pokok, lembar kegiatan mahasiswa, dan uraian materi perkuliahan. Rencana pelaksanaan perkuliahan dibuat dalam rangka memandu dosen dalam melaksanakan perkuliahan pada bab ini. Sedangkan lembar kegiatan mahasiswa merupakan panduan kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa dalam rangka mengkonstruksi konsep-konsep yang terdapat pada bab ini. Selanjutnya sebagai bahan bagi dosen dan mahasiswa akan diuraikan materi pokok yang disertai dengan penggunaan media dan penilaian.

  Untuk mendalami materi Motivasi Belajar pada pertemuan ini dengan baik, mahasiswa akan dibagi menjadi 6 (enam) kelompok dengan  dipandu melalui  lembar kerja mahasiswa (LKM) 8.1, yang memberikan arahan agar mahasiswa dapat  menjelaskan pengertian/definisi motivasi belajar,  mengidentifikasi komponen dan jenis motivasi belajar,  mengidentifikasi fungsi motivasi belajar.  
Agar perkuliahan pada pertemuan ke delapan ini  dapat berjalan dengan baik, dosen menyediakan materi tentang teori Motivasi Belajar berdasarkan jumlah kelompok diskusi. Kemudian materi tersebut dibagikan kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan di kelompoknya masing-masing.
Berikut ini adalah salah satu alternatif Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk topik Motivasi Belajar.



j0234131Rencana Pelaksanaan Perkuliahan
Identitas
Pertemuan ke                       : 8 (delapan)
Alokasi waktu                        : 2 x 50 menit
Stándar Kompetensi    : Mahasiswa mampu memahami perilaku siswa dan perubahan- perubahannya sebagai akibat pembelajaran serta mampu membimbingnya dalam mencapai prestasi belajar yang optimal secara efektif.

Kompetensi dasar
Mahasiswa mampu memahami motivasi Belajar

Indikator
Pada akhir perkuliahan diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan Definisi motivasi belajar.
2. Menjelaskan Komponen dan Jenis motivasi belajar
3. Mengidentifikasi Fungsi motivasi belajar

Materi Pokok
1.                  Definisi Motivasi belajar
·                     Motif
·                     Motivasi
·                     Motivasi belajar
2.                  Komponen dan Jenis motivasi belajar
Komponen motivasi
·                     Kebutuhan
·                     Dorongan       
·                     Tujuan
Jenis-jenis motivasi
·                     Motivasi primer
·                     Motivasi sekunder
3.                  Fungsi motivasi belajar

Metode Perkuliahan
Metode yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah:
§  Brainstorming
§  Diskusi kelompok

Langkah-langkah Perkuliahan
Kegiatan Awal
1.                  Dosen mengeksplorasi pengetahuan mahasiswa tentang motivasi belajar melalui tanya jawab selama 5’
2.                  Dosen menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai, dan rencana kegiatan perkuliahan selama 5’.

Kegiatan Inti
1.                  Mahasiswa di bagi menjadi 6  kelompok selama 5. Semua kelompok mendiskusikan materi  sebagai berikut:
ü    Menjelaskan Definisi motivasi belajar.
ü    Menjelaskan Komponen dan Jenis motivasi belajar
ü    Mengidentifikasi Fungsi motivasi belajar
2.          Kelompok- kelompok yang terbentuk mereview dan mengidentifikasi tugas sesuai LKM 8.1selama 5’.
3.          Setiap kelompok dipersilahkan untuk berdiskusi sesuai dengan LKM yang diberikan. Selama 30
4.          Perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya. 25’
5.          Dosen mereview hasil diskusi mahasiswa selama 5’

Kegiatan Akhir
1.           Mahasiswa menarik kesimpulan tentang motivasi belajar, selama 5’
2.           Mahasiswa menyampaikan refleksi kegiatan perkuliahan selama 5’
3.           Dosen memberikan dorongan psikologis tentang pentingnya memberikan motivasi  belajar bagi seorang tenaga pengajar selama 10’

Media Perkuliahan
Buku teks Psikologi Belajar
Lembar Kerja Mahasiswa 8.1 (difotokopi sesuai kebutuhan)  
Presentasi Powerpoint
Hand-out untuk Mahasiswa (difokopi sesuai kebutuhan)

Penilainan
Tes tertulis berbentuk essay dan penilaian performance  digunakan untuk menilai aktivitas selama diskusi.



















g0101405Lembar Kerja Mahasiswa 8.1
Diskusi Kelompok

Petunjuk
1.                  Bentuk kelompok, dengan cara berhitung mulai 1-6, kemudian mahasiswa berkumpul sesuai dengan nomornya misalnya no.1 berkumpul dengan no. 1 dst.
2.                  Jawablah pertanyaan yang tertera di bawah ini.
3.                  Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda.




Oval Callout: Dari paparan pada buku teks tentang motivasi belajar  mualai dari definisi,komponen dan jenis-jenis serta fungsi motivasi belajar dalam pembelajaran a tersebut, coba jawab beberapa pertanyaan dibawah ini
 




Oval Callout: Sekarang, cobalah mendiskusikan masalah-masalah ini dengan teman-teman sekelompokmu!

NERD_3

1. Apa yang dimaksud dengan motivasi belajar ? Identifikasikan beberapa pengertian /definisi motivasi  belajar dari beberapa literature yang dipunyai oleh kelompok anda?
Menurut_______________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Menurut_______________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Menurut_______________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Menurut_______________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Menurut_______________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Menurut_______________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________

2. Adakah perbedaan antara motif dengan motivasi belajar itu? Beri penjelasannya beserta dengan contohnya! ______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________

3. Didalam komponen motivasi terdapat beberapa kebutuhan. Bagaimanakah kebutuhan itu menurut Maslow dan Mc Clleland,  Frederick Herzberg beri Penjelasannya dengan mengidentifikasikan komponen-komponen dan jenis-jenis motivasi belajar ______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
__________________________________________________________
4.      Apakah  fungsi motivasi belajar dalam kegiatan pembelajaran ? Identifikasikan secara  jelas dan tepat.
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________




































g0101405URAIAN  MATERI 8
MOTIVASI BELAJAR


PENDAHULUAN
                                                                                                               
Setiap individu memiliki kondisi internal, di mana kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah "motivasi".
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang mengge­rakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang men­dasarinya.
Motivasi juga dapat dikatakan sebagai perbedaan antara dapat melaksanakan dan mau melaksanakan.(Uno, 2007). Motivasi lebih dekat pada mau melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan kata lain, motivasi dapat diartikan sebagai dorongan mental terhadap perorangan atau orang-orang sebagai anggota masyarakat. Motivasi dapat juga diartikan sebagai proses untuk mencoba memengaruhi orang atau orang-orang yang dipimpinnya agar melakukan pekerjaan yang diinginkan, sesuai dengan tujuan tertentu yang ditetapkan lebih dahulu.
Berbagai pakar mengetengahkan pandangannya tentang motivasi. Pandangan para pakar tentang motivasi tersebut melahirkan berbagai teori motivasi. Teori motivasi yang sangat fundamental dan monumental, juga telah banyak dikenal orang dan digunakan dalam berbagai kegiatan adalah teori motivasi dari Abraham Maslow.
Teori-teori lain yang juga telah dikenal adalah teori motivasi belajar, motivasi kerja, dan motivasi berprestasi, di samping teori-teori motivasi lainnya. Namun dengan tidak mengesampingkan teori motivasi lain, dalam materi ini yang akan ditonjolkan dalam pembahasannya adalah teori motivasi yang dikaji dari sudut pandang motivasi belajar.




1.DEFINISI/PENGERTIAN MOTIVASI BELAJAR
                    
Secara etimologis kata motivasi berasal dari kata motiv, yang artinya dorongan, kehendak, alasan atau kemauan. Maka, Motivasi, adalah tenaga-tenaga (forces) yang membangkitkan dan mengarahkan kelakuan individu. Motivasi bukanlah tingkah laku, melainkan kondisi internal  yang Complek, dan tidak dapat  diamati secara langsung, akan tetapi mempengaruhi tingkah laku. Kita dapat menafsirkan motivasi berdasakan pada tingkah lakunya, baik yang bersifat verbal maupun non verbal.(Mahfudl , 1990)
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu(Isbandi, 1994)
Motivasi dan Motif menurut Nur Hidayah, (2005) Motivasi adalah suatu proses untuk menggerakkan motif menjadi perilaku/tindakan untuk memuaskan atau mencapai tujuan. Sedangkan motif adalah setiap kondisi atau keadaan pada diri seseorang yang menimbulkan kesiapannya untuk memulai atau melanjutkan seperangkat perilaku.
Menurut Sardiman (2007) Kata ”motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata ”motif” itu maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, Terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak.
Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ”feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Sedangkan Menurut rumusan Direktorat Jenderal Pembinan Kelembagaan Agama yang berkecimpung secara khusus denagn pelaksanaan pembelajaran, menyatakan tentang motivasi  yang harus dilakukan oleh guru adalah  usaha yang disadari oieh pihak guru, untuk  menimbulkan motiv-motiv pada diri siswa yang menun­jang kearah tujuan belajar.
Berkaitan dengan pengertian motivasi tersebut beberapa psikolog menyebutkan bahwa motivasi sebagai konstruk hipotetis yang digunakan untuk menjelaskan keinginan, arah, intensitas, dan keajegan perilaku yang diarahkan oleh tujuan. Dalam motivasi tercakup konsep-konsep, seperti kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan berafiliasi, kebiasaan, dan keingintahuan seseorang terhadap sesuatu.
2.KOMPONEN MOTIVASI dan JENIS MOTIVASI.
a. Komponen Motivasi
Sudah dijelaskan dimuka bahwa motif dalam psikologi mempunyai arti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku. Karena dilatarbelakangi adanya motif, tingkahlaku tersebut disebut ”tingkahlaku bermotivasi” (Dirgagunarsa, 1996). Tingkahlaku bermotivasi  itu sendiri dapat dirumuskan sebagai tingkahlaku yang dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan dan diarahkan pada pencapaian suatu tujuan, agar suatu kebutuhan terpenuhi dan suatu kehendak terpuaskan. Rumusan tersebut kita lihat terdapat beberapa unsur pada tingkahlaku yang membentuk lingkaran motivasi (motivational  cycle) seperti digambarkan berikut ini.       
Lingkaran Motivasi
 

Oval:            Kebutuhan





Tujuan
                               TingkahT
                                                            K                     


               


 


    Tujuan
                                                                                                Tingkah laku


 1) kebutuhan
            Uraian berikut ini membahas teori-teori penting mengenai kebutuhan dalam psikologi modern. Teori-teori ini setidaknya dapat membantu kita sebagai calon guru dalam memahami masalah kebutuhan secara lebih utuh. Berikutnya akan diketengahkan beberapa teori tentang kebutuhan dari beberapa tokoh psikologi yaitu:
 a) Maslow, menemukan 5 kebutuhan dasar yakni: (1) kebutuh­an fisiologis, kebutuhan yang harus tetap dipuaskan untuk tetap dapat hidup.(2) kebutuhan perasaan aman, kebutuhan dari rasa aman dan bebas dari bahaya dan untuk mendapatkan perlindungan, keamanan, hukum, kebebasan dari rasa takut dan kecemasan. (3) kebutuhan sosial dalam cinta memiliki dan dimiliki, kebutuhan dimana manusia merasa dibutuhkan dan diterima oleh orang lain dan kelompoknya (4) kebutuhan harga diri, adanya kebutuhan tentang penghargaan dirinya oleh orang lain dan lingkunggannya, dan yang terakhir adalah (5) kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan untuk memenuhi hasrat menjadi individu dalam pencapaian diri yang sempurna.
             b) McClleland, yang disebut dengan teori kebutuhan untuk berprestasi membagi kebutuhan menjadi 3: (1) kebutuhan kekuasaan, (2) kebutuhan berafiliasi (berkelompok/ber­sahabat), clan (3) kebutuhan berprestasi.
c) Frederick Herzberg, menganalisis motivasi manusia berdasarkan dua golongan utama, yaitu, kebutuhan menutup kekurangan dan kebutuhan pengembangan.

2) Dorongan/tingkah laku
Unsur ke dua dari lingkaran motivasi adalah dorongan/tingkah laku, yaitu kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan pencapaian tujuan, atau tingkah laku yang dipergunakan sebagai cara atau alat agar suatu tujuan bisa tercapai.

3)Tujuan
Unsur ketiga dari lingkaran motivasi adalah tujuan yang berfungsi untuk memotivasikan tingkah laku. Atau tujuan adalah hal yang ingin dicapaidalam mengarahkan perilaku. Tujuan juga menentukan seberapa aktif individu akan bertingkah laku. Sebab, selain ditentukan oleh motif dasar, tingkah laku juga ditentukan oleh keadaan dari tujuan, jika tujuannya menarik, individu akan lebih aktif bertingkah laku.


b. Jenis-jenis Motivasi
Para ahli psikologi berusaha mengklasifikasikan atau menggolong-golongkan motif yang ada dalam diri manusia atau suatu organisme kedalam beberapa golongan menurut pendapatnya masing-masing. Oleh karena itu hingga saat ini terdapat berbagai cara dalam mengklasifikasikan motif manusia. Ada yang mengklasifikasikan motif berdasar pada reaksi seseorang terhadap stimulus yang datang ada yang mendasarkan pada asal-usul tingkahlaku , ada pula yang berdasarkan pada tingkat kesadaran orang bertingkahlaku, disamping dasar-dasar lainnya. Klasifikasi/jenis-jenis motivasi itu antaralain :
a)           Motivasi primer dan motivasi sekunder
Pengklasifikasian motif menjadi motif primer dan motif sekunder didasarkan pada latarbelakang perkembangan motif (Handoko, 1992) Suatu motif disebur primer apabila dilatarbelakangi oleh proses fisio-kemis didalam tubuh, atau biasa disebut motivasi dasar yang  berupa:1) Kebutuhan fisiologis: lapar, haus, istirahat, dsb. 2) Kebutuhan keamanan: terlindung, bebas dari kecemasan, dan motif primer bersifat bawaan. Sedangkan motivasi sekunder adalah suatu motif yang tidak langsung pada keadaan organisme individu. Motif sekunder ini sangat bergantung pada pengalaman individu. Yang termasuk dalam motif sekunder adalah: 1) Kebutuhan cinta clan kasih, rasa diterima clan clihargai dalam suatu kelompok.2) Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri: pengembangan bakat, pembentukan pribadi.
b)           Motif Instrinsik dan motif Ekstrinsik.
Motif Instrinsik yaitu motif-motif yang dapat berfungsi tanpa harus dirangsang dari luar. Dalam diri individu itu sendiri memang telah ada dorongan itu. Seseorang melakukan sesuatu karena ia ingin melakukannya. Sedangkan motif Ekstrinsik adalah motif-motif yang berfungsi karena ada perangsang dari luar. Misalnya seseorang yang melakukan sesuatu karena ingin mendapatkan hadiah.


c)           Motif Tunggal dan Motif Bergabung
Berdasarkan banyaknya motif yang bekerja di belakang tingkahlaku manusia, motif dapat kita bagi menjadi motif tunggal dan motif bergabung (Sastropoetro, 1986). Handoko (1992) menyebut motif bergabung  ini sebagai motif kompleks.Motif kegiatan-kegiatan kita bisa merupakan motif tunggal atau motif bergabung. Misalnya, membaca surat kabar itu mungkin mempunnyai  motif yang umum seperti diuraikan di atas, mungkin pula bermotif lain misalnya membaca artikel tertentu yang berhubungan dengan tugas ma kuliah.
d)           Motif Mendekat dan Motif Menjauh
Pengklasifikasian motif menjadi motif mendekat dan motif menjah didasarkan pada reaksi organisme terhadap rangsang yang datang. Suatu motif disebut motif mendekat bila reaksi terhadap stimulus yang datang bersifat mendekati stimulus; sedangkan motif menjauh terjadi bila respons terhadap stimulus yang datang sifatnya menghindari stimulus atau menjauhi stimulus yang datang. Stimulus yang menimbulkan respons mendekat disebut stimulus positif, sedangkan stimulus yang menimbulkan respons menjauh disebut stilumus negatif. Respons mendekat maupun menjauh ini bisa diperoleh dengan pengalaman maupun tanpa pengalaman. Dengan kata lain, yang menimbulkan'' reaksi mendekat maupun menjauh itu dapat berupa motif primer maupun'' motif sekunder.
e)           Motif Sadar dan Motif Tak Sadar
Pengklasifikasian motif menjadi motif sadar clan motif tidak sadar, semata-mata didasarkan pada taraf kesadaran manusia terhadap motif yang  melatarbelakangi tingkah lakunya (Handoko, 1992). Apabila ada orang yang bertingkah laku tertentu, namun orang tersebut tidak bisa mengatakan alasannya, motif yang menggerakkan tingkah laku itu disebut motif tidak sadar. Sebaliknya, jika seseorang bertingkah laku tertentu dan mengerti alasannya berbuat demikian, motif yang melatarbelakangi tingkah laku itu disebut motif sadar. Dalam kehidupan sehari-hari, ternyata tidak semua tingkahlaku selalu disadari motifnya. Kadang-kadang manusia bertingkah laku, misalnya takut namun ia tidak mengerti mengapa ia takut. Berdasarkan penyelidikan para ahli, dapat disimpulkan bahwa pada umumnya tingkah laku abnormal, misalnya fobia, kompulsi, homoseks, dan sebagainya digerakkan oleh motif motif tak sadar.
f)             Motif Biogenetis, Sosiogenetis, dan Teogenetis
Ditinjau dari sudut asalnya, motif pada diri manusia dapat digolongkan  dalam motif biogenetis dan motif yang sosiogenetis, yaitu motif yang berkembang pada diri orang dan berasal dari organismenya sebagai makhluk biologis, motif-motif yang berasal dari lingkungan kebudayaannya (Gerungan, 1987). Motif biogenetis merupakan motif-motif yang berasal dari kebutuhan  organisme orang demi kelanjutan kehidupannya secara biologis. Motif biogenetis ini bercorak universal dan kurang terikat pada lingkungan kebudayaan tempat manusia  berada dan berkembang. Motif  biogenetis ini adalah asli dalam diri orang, dan berkembang dengan sendirinya Contoh motif biogenetis misalnya lapar, haus, kebutuhan akan kegiatan  dan istirahat, mengambil nafas, seks, buang air.
Selanjutnya, motif sosiogenetis adalah motif-motif yang dipelajari orang dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang itu berada dan  berkembang. Motif sosiogenetis tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi berdasarkan interaksi sosial dengan orang-orang atau hasil kebudayaan orang. Motif sosiogenetis ini berbeda-beda sesuai dengan perbedaan yang terdapat di antara bermacam-macam corak kebudayan di dunia.
Di samping pengklasifikasian di atas, masih banyak pengklasifikasi motif-motif lain. Woodworth, misalnya, dalam bukunya Psychology, a Studi Mental Life, mengadakan klasifikasi motif-motif.
Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis
a.  Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebu­tuhan untuk minum, makan, bernapas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat. Ini sesuai dengan je­nis Physiological drives dari Frandsen seperti telah di­singgung di depan.
b. Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, do­rongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk mem­buru. Jelasnya motivasi jenis ini timbul karena rangsang­an dari luar.
c. Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebu­tuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipu­lasi, untuk menaruh minat. Motif-motif ini muncul ka­rena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar seca­ra efektif.
3. FUNGSI MOTIVASI
Ketika di siang bolong ada tukang becak dengan mengangkut penumpang yang menggayuh becaknya dengan mantap, demi mencari makan untuk anak istrinya. Para pemain sepak bola rajin berlatih tanpa mengenal lelah dalam menghadapi olimpiade sepak bola, karena mengharapkan akan mendapatkan kemenangan da­lam pertandingan yang akan dijalaninya. Para siswa yang mengurung dirinya demi mengikuti ebtanas,supaya siswa tersebut bisa lulus ujian nasional. Anak kecil yang degan gigih memberi warna pada gambar kucing kesayangannya, karena dia merasa sangat mencintai kucingnya. Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh mereka itu adalah dilatarbelakangi sesuatu yang secara umum disebut dengan motivasi. Motivasi inilah yang mendorong mereka melakukan suatu kegiatan/pekerjaan.
Begitu juga untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Motivation is an essential condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.
Perlu ditegaskan, bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Seperti disinggung di atas, bahwa walaupun di saat siang bolong si abang becak itu juga menarik becaknya karena bertu­juan untuk mendapatkan uang guna menghidupi anak dan istri­nya. Juga para pemain sepak bola rajin berlatih tanpa mengenal lelah, karena mengharapkan akan mendapatkan kemenangan da­lam pertandingan yang akan dilakukannya. Dengan demikian, motivasi mempengaruhi adanya kegiatan seseorang.
Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi:
a)                  Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b)                  Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hen­dak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan ru­musan tujuannya.
c)                  Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuat­an apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tu­juan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar clan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Se­seorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas moti­vasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

Rangkuman
1. Motivasi berpangkal dari kata "motif' yang dapat diartikan daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk me­lakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang me­nimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.
2. Motivasi selalu berkait dengan soal kebutuhan. Ada beberapa jenis kebutuhan misalnya: kebutuhan untuk menyenangkan orang lain, kebutuhan untuk mencapai hasil, kebutuhan untuk mengatasi kesulitan. Sehubungan dengan itu, timbullah beberapa teori motivasi yang berpangkal pada kebutuhan, yakni kebutuhan filosofis, ingin rasa aman, cinta kasih, me­wujudkan diri sendiri.
3. Motivasi dapat diklasifikasikan: dilihat dari dasar pemben­tukannya yakni motivasi bawaan dan motivasi yang dipela­jari, menurut pembagian Woodworth dan Marquis terdiri dari: motivasi karena kebutuhan organis, motivasi darurat dan motivasi objektif, ada juga motivasi jasmaniah dan ro­haniah. Di samping itu ada motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
4. . Fungsi motivasi adalah untuk mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan, untuk mencapai tujuan


      g0118370
Media
Jenis media
1.      Slide Power Point (terlampir)
2.      Uraian Materi (Handout Mahasiswa)
3.      Lembar Kerja Mahasiswa (LKM)

Petunjuk Penggunaan Media
1.      Slide Power Point digunakan oleh dosen sebagai media kepada mahasiswa untuk memberikan penguatan pada materi. Power Point ditayangkan dengan menggunakan media LCD serta komputer atau laptop.
2.      Handout Mahasiswa dibagikan setelah materi dijelaskan agar mahasiswa memperoleh gambaran keseluruhan tentang materi yang dipelajari.
3.      Lembar Kegiatan Mahasiswa merupakan alat bantu agar mahasiswa menguasai tentang ruang lingkup Psikologi Belajar. 



g0902223
Penilaian
Pengantar
Penilaian pada bab ini, meliputi tes tulis tentang pengertian motivasi belajar, Kkomponen dan jenis-jenis motivasi belajar, dan fungsi motivasi Belajar serta manfaat mempelajari  Motivasi Belajar dan penilaian performance digunakan untuk menilai aktivitas mahasiswa selama diskusi.

Instrumen
Tes Tulis
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!
1.                   Tokoh-tokoh  psikologi  memberikan  pengertian yang berbeda-beda tentang definisi motivasi belajar, hal ini dikarenakan sudut pandang yang berbeda diantara tokoh-tokoh tersebut. Tuliskan sedikitnya 3 definisi yang berbeda tentang motivasi belajar. Dan menurut anda sendiri apa yang dimaksud dengan motivasi belajar itu?
2.                   Di antara komponen motivasi belajar terdapat penjelasan mengenai lingkaran motivasi (Motivational cycle), bagaimana Motivational cycle berdasarkan cara kerjanya, jelaskan!
3.                  Bagaimana pandangan tentang kebutuhan menurut Maslow dan bagaimana pula menurut McClleland, Frederick Herzberg dan menurut anda adakah persamaan persepsi diantara mereka dalam memandang tentang kebutuhan.
4.                  Uraikan jenis-jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis?



Lembar Pengamatan
Komponen-komponen yang dinilai selama aktivitas diskusi, antara lain:
Nama  :
NIM     :                                  

No.

Komponen Penilaian
Nilai Akhir

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Krg
1
Ketajaman analisa





2
Ide-ide inovatif





3
Keaktifan dalam diskusi





4
Kerjasama dalam kelompok






Skor terentang antara: 10-100
Tingkat Pencapaian
Kualifikasi
90 – 100
80 - 89
65 - 79
55 - 64
10 – 54
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang













Daftar Pustaka

Hidayah, Nur. 2005. Psikologi Belajar Dalam Pembelajaran. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP Malang.

Lawson, Michael J. 1991, Problem Solving, The Australian Council For Educational Reaserc Ltd

Sardiman, 2007. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Rahja Grafindo Persada.
Soemanto, Wasti, 1984, Psikologi Pendidikan, Cet 1, Bina Akasara

Syah,  Muhibbin , 1999. Psikologi Belajar. Jakarta. Logos Wacana Ilmu

Uno, Hamzah B, 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di bidang
Pendidikan, Jakarta, Cet ke 2, PT Bumi Aksara